Hutang Jangka Panjang ^.^

HUTANG JANGKA PANJANG

Jenis hutang Jk Panjang
1. Hutang Hipotik : hutang yang timbul berkaitan dengan perolehan dana dari pinjaman yang dijamin dengan harta tetap. Harta yang dijadikan jaminan berupa tanah atau gedung.
2.Hutang Obligasi : hutang yang timbul berkaitan dengan dana yang diperoleh melalui pengeluaran surat-surat obligasi. Pembeli obligasi disebut pemegang obligasi.

 PENERBITAN OBLIGASI

1. Obligasi yang Diterbitkan pada Nilai pari pada tanggal bunga
Contoh : jika obligasi berjangka 10 th dengan nilai pari 800.000,tertanggal 1 Jan 2011, suku bunga 10% dibayarkan setengah tahunan setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli.
Pencatatan saat diterbitkan :
Jan 1
Kas                   Rp 800.000 (D)
Hutang Obligasi Rp 800.000 (K)

Saat pembayaran bunga
Juli 1
Beban bunga obligasi Rp 40.000 (D)
Kas                           Rp 40.000 (K)
( Beban bunga : 10 % x 6/12 x 800.000)

Mencatat Beban Bunga 31 Des 2011 (akhir th)
Des 31
Beban bunga obligasi  Rp 40.000 (D)
Hutang bunga obligasi Rp 40.000 (K)

2.Obligasi yang Diterbitkan dengan Diskonto atau Premi pada Tanggal Bunga

Contoh 1 : Jika obligasi berjangka 10 th dengan nilai pari 800.000 diterbitkan tgl 01/01/01 pada 97 (maksudnya 97 % dari nilai pari)
Pada 1 Januari
Kas                                      Rp 776.000 (D)
Diskonto atas hutang obligasi Rp  24.000 (D)
Hutang obligasi                      Rp 800.000 (K)
Diskonto diamortisasi dan dibebankan ke beban bunga selama periode waktu obligasi beredar
Jumlah amortisasi setiap th sama dengan metode garis lurus
Diskonto obligasi                               Rp 24.000
Amortisasi setiap th : 24.000 / 10 th : Rp    2.400
Mencatat amortisasi tahunan:
Beban bunga obligasi             Rp 2.400 (D)
Diskonto atas hutang obligasi Rp 2.400 (K)

Contoh 2 : jika obligasi berjangka 10 th dengan nilai pari 800.000 dijual pd tgl 1 Januari 2011, pada 103
Pada 1 Januari
Kas (800.000 x 103%)    Rp 824.000 (D)
Premi atas hutang obligasi Rp   24.000 (K)
Hutang                             Rp 800.000 (K)
Beban bunga obligasi naik dengan amortisasi diskonto dan menurun dengan amortisasi premi
Pada akhir 2011 dan selama tahun obligasi beredar, ayat jurnal untuk mengamortisasi premi menurut metode garis lurus:
Jurnal :
Premi atas hutang obligasi Rp 2.400 (D)
Beban bunga obligasi        Rp 2.400 (K)

 3. Obligasi yang Diterbitkan di Antara Tanggal Bunga
Obligasi terkadang dikeluarkan tidak bertepatan dengan tanggal bunga tetapi pada suatu tanggal tertentu diantara dua tanggal bunga.
• Pembeli obligasi membayar bunga penjual obligasi yang terhutang dari tanggal pembayaran bunga terakhir sampai tanggal penerbitan
Contoh 1 : Tanggal 1 Maret 2011 diterbitkan obligasi 10 th dengan nilai pari 800.000, suku bunga 10 % yang dibayarkan tengah tahunan pada tanggal 1 Januari dan 1 Juli
a. Pencatatan saat diterbitkan :
Jurnal 1 Maret :
Kas                           Rp 813.333 (D)
Hutang obligasi          Rp 800.000 (K)
Beban bunga obligasi Rp 13.333   (K)
(800.000 x 10% x 2/12)
 b. Pencatatan bunga obligasi
Jurnal 1 Juli :
Beban bunga obligasi Rp 40.000 (D)
Kas                           Rp 40.000 (K)
(Beban bunga : 10% x 6/12 x 800.000)
Mencatat Beban Bunga 31 Des 2011 (akhir th)
Des 31
Beban bunga obligasi  Rp 40.000 (D)
Hutang bunga obligasi Rp 40.000 (K)

Contoh 2 : obligasi tertanggal 1 Januari 2011dengan nilai pari Rp 800.000 diterbitkan pada tanggal 1 Maret 2011 dengan kurs 102, tingkat suku bunga 10 %
Pencatatan Pembukuan Perusahaan
Jurnal 1 maret :
Kas                                     Rp 829.333 (D)
(800.000 x 102%) + (800.000 x 10% x 2 /12)
Hutang Obligasi                   Rp 800.000 (K)
Premi atas Hutang Obligasi  Rp   16.000 (K)
(800.000 x 2%)
Beban bunga obligasi           Rp   13.333 (K)