Posted by : Maya Romantin
Orang Yang Dibenci Iblis
Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”
Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?”
“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”
“lalu siapa lagi?”
“Orang Aliim dan wara’ (Loyal)”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang yang selalu bersuci.”
“Siapa lagi?”
“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.”
“Apa tanda kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang sabar.”
Menghadirkan ilmu-ilmu dan karya mahasiswa STEI SEBI Sebagai kontributor dalam membumikan ekonomi syariah.
Senin, 03 Juni 2013
Iblis Terpaksa Bertamu Kepada Rasulullah SAW I
Oleh : Maya Romantin
(dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas)
Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”
Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?”
Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu.”
Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”
Umar bin Khattab berkata: “Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”.
Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.
(dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas)
Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”
Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?”
Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu.”
Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”
Umar bin Khattab berkata: “Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”.
Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.
Karena Kau Lindungiku
Juara IV Cerpen Nasional Asuransi Syariah yang diselenggarakan MES dan Allianz

Pagi hari di halaman rumah bercat hijau tua, lelaki itu telah berkemas. Saat Amar membuka jendela kamar, Ayah telah berdiri di samping motor matik merah kesayangannya. Tas kerja Ia letakkan di atas jok motor dari kulit yang masih hitam mengkilat karena baru. Motor ini Ayah beli dari hasil jerih payahnya yang tak kenal lelah. Tak lama, dari dapur Ibu berlari memanggil suami yang dikasihinya.
“Yah, sarapan dulu. Ibu sudah buatkan nasi goreng dan teh madu hangat kesukaan Ayah” ucapnya dengan nafas terengah-engah kehabisan oksigen . Hari menjelang siang, Ibu tahu Ayah Amar harus segera tiba di kantor sebelum nasabah mulai berdatangan mencarinya. Namun Ibu Amar lebih takut, jika radang lambung kembali menyerang lelaki itu andai Ia tidak mengingatkannya untuk sarapan. Amar menyaksikan Ayahnya kembali ke dalam rumah, menyantap sepiring nasi goreng panas dengan tergesa-gesa.

Pagi hari di halaman rumah bercat hijau tua, lelaki itu telah berkemas. Saat Amar membuka jendela kamar, Ayah telah berdiri di samping motor matik merah kesayangannya. Tas kerja Ia letakkan di atas jok motor dari kulit yang masih hitam mengkilat karena baru. Motor ini Ayah beli dari hasil jerih payahnya yang tak kenal lelah. Tak lama, dari dapur Ibu berlari memanggil suami yang dikasihinya.
“Yah, sarapan dulu. Ibu sudah buatkan nasi goreng dan teh madu hangat kesukaan Ayah” ucapnya dengan nafas terengah-engah kehabisan oksigen . Hari menjelang siang, Ibu tahu Ayah Amar harus segera tiba di kantor sebelum nasabah mulai berdatangan mencarinya. Namun Ibu Amar lebih takut, jika radang lambung kembali menyerang lelaki itu andai Ia tidak mengingatkannya untuk sarapan. Amar menyaksikan Ayahnya kembali ke dalam rumah, menyantap sepiring nasi goreng panas dengan tergesa-gesa.
Tentangmu kampusku... STEI SEBI
I'm Maya Romantin. Ingin berbagi nih sama sahabat semua, tentang kampusku yang luar biasa. Selamat membaca ^_^

Bagi yang pertama kali melihat, pasti mengira tempat ini adalah villa. Ya, bangunan dengan arsitektur gaya Timur tengah ini memang cukup menyita perhatian banyak pasang mata. Kampus STEI SEBI namanya, lembaga pendidikan yang terletak di Sawangan Depok ini memang unik. Kampus yang dibangun ditengah-tengah perumahan warga di gang pondok rangga ini memang berbeda dari kebanyakan kampus lainnya yang berada di tengah kota. Sebelum dipindahkan ke Sawangan, mulanya kampus STEI SEBI berada di Ruko Ciputat Indah (1998). Sejak tahun 2010, kampus ini dipindahkan ke Sawangan dan dibangun dengan cara unik yaitu menyebar, memanjang antara satu gedung dengan gedung lainnya. Gaya seperti ini memang tidak begitu saja didirikan, karena setiap bangunan SEBI mempunyai arti.
“Kenapa tidak dibangun bertingkat?”
“Karena prinsip kami adalah menyebar, tidak ingin meninggi”
“Kenapa dibangun dari bata-bata merah?”
“Karena kami tidak ingin terlihat megah sendiri di tengah-tengah masyarakat yang mayoritas ekonomi menengah”
Itulah sekilas tentang bangunan SEBI.
Berbicara mengenai akademik, STEI SEBI hanya mempunyai dua proram studi. Yaitu prodi Akuntansi Syariah dan Perbankan Syariah. Pengajar (dosen) berasal dari kalangan akademisi dan praktisi serta sebagian adalah alumnus STEI SEBI. Fasilitas yang di sediakan di kampus ini diantaranya, lab Komputer, Perpustakaan, Asrama putri, SEBI Counsulting, SEBI Bnak, SEBI Mart, Gazebo, free wifi, dll.

Bagi yang pertama kali melihat, pasti mengira tempat ini adalah villa. Ya, bangunan dengan arsitektur gaya Timur tengah ini memang cukup menyita perhatian banyak pasang mata. Kampus STEI SEBI namanya, lembaga pendidikan yang terletak di Sawangan Depok ini memang unik. Kampus yang dibangun ditengah-tengah perumahan warga di gang pondok rangga ini memang berbeda dari kebanyakan kampus lainnya yang berada di tengah kota. Sebelum dipindahkan ke Sawangan, mulanya kampus STEI SEBI berada di Ruko Ciputat Indah (1998). Sejak tahun 2010, kampus ini dipindahkan ke Sawangan dan dibangun dengan cara unik yaitu menyebar, memanjang antara satu gedung dengan gedung lainnya. Gaya seperti ini memang tidak begitu saja didirikan, karena setiap bangunan SEBI mempunyai arti.
“Kenapa tidak dibangun bertingkat?”
“Karena prinsip kami adalah menyebar, tidak ingin meninggi”
“Kenapa dibangun dari bata-bata merah?”
“Karena kami tidak ingin terlihat megah sendiri di tengah-tengah masyarakat yang mayoritas ekonomi menengah”
Itulah sekilas tentang bangunan SEBI.
Berbicara mengenai akademik, STEI SEBI hanya mempunyai dua proram studi. Yaitu prodi Akuntansi Syariah dan Perbankan Syariah. Pengajar (dosen) berasal dari kalangan akademisi dan praktisi serta sebagian adalah alumnus STEI SEBI. Fasilitas yang di sediakan di kampus ini diantaranya, lab Komputer, Perpustakaan, Asrama putri, SEBI Counsulting, SEBI Bnak, SEBI Mart, Gazebo, free wifi, dll.
Minggu, 02 Juni 2013
Profil Singkat Imas Safitri
Saya merupakan anak pertama dari 5 (lima) bersaudara yang sedang berusaha untuk sukses di dunia maupun di akhirat, yang ingin menjadi tauladan yang baik bagi adik-adik saya. Untuk itu saya selalu berusaha dengan giat dan penuh semangat dalam menjalankan aktivitas-aktivitas sehari-hari saya agar mudah-mudahan adik-adik saya bisa mencontoh dan mungkin bisa lebih baik lagi dari kakaknya hehe.
Tahun 2001 saya Lulus dari SDN Karanganyar Inpres Rajadesa, kemudian melanjutkan sekolah ke MTs Negeri Rajadesa dan Alhamdulillah Lulus pada tahun 2004, kemudian melanjutkan Pendidikan yang lebih tinggi ke SMK Negeri 1 Ciamis mengambil jurusan Pariwisata dan Lulus tahun 2007. Pada tahun 2007 saya bekerja di PT. Sanyo Percision Batam sebagai Operator Produksi, tetapi karena tidak betah, pertengahan 2008 saya pindah kerja ke Garut di Kampung Sampireun Resort and Spa sebagai Cashier dan Waitress, alhamdulillah di Hotel ini saya betah karena pekerjaanya sesuai dengan jurusan yang saya ambil di Sekolah Menengah Kejuruan. Karyawannyapun 100% beragama Islam dan keturunan sunda yang sangat familiar tidak seperti di Batam yang mayoritas karyawannya adalah suku Batak dan berbeda agama, sehingga toleransi dalam sholatpun terkadang begitu susah.
Pada tahun 2009 saya mengikuti pendidikan Tahfizul Qur’an di Al Multazam Khusnul Khotimah Kuningan Jawa Barat dengan target 3 tahun harus selesai 30 Juz, tapi dengan kesungguhan dan semangat yang berkobar-kobar hehe... berkobar-kobar kayak api aja yaa.... serta tentunya tidak lepas dari pertolongan Allah SWT., alhamdulillah kurang dari 10 (sepuluh) bulan tepatnya hari kamis tanggal 10 April 2010 saya sudah bisa menyelesaikannya. Sehingga bisa lulus lebih cepat dan pada tanggal 27 Juni 2011 setelah mengikuti berbagai rangkaian ujian Tahfizh Quran, akhirnya saya dinyatakan LULUS dan berhak mengikuti Wisuda bareng kakak kelas horeee.... alhamdulillah saya menjadi Wisudawan terbaik lulusan tahun 2011 mengalahkan kakak-kakak angkatan saya hehe,,
Semoga perjuangan ini belum berakhir, karena yang terberat adalah mempertahankan, mengamalkan dan menjaganya agar tetap lancar serta meresap ke dalam hati dan menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian setelah selesai di LTQ Al Multazam saya melanjutkan ke STEI SEBI Depok Program S1 Jurusan Akuntansi Syariah sampai sekarang...
Ini ceritaku... bagaimana ceritamu???
Jika ada yang mau berbagi ilmu , sharing dan sebagainya bisa lewat :
Email : Imeyjapanese@gmail.com
Facebook: Imas Safitri (Imeyz)
Twitter : @imeyjapanese
Blog: ISB (Imas Safitri Blog)
Langganan:
Postingan (Atom)